
Yogyakarta, 15 Mei 2025 – Sebagai langkah strategis dalam meningkatkan mutu dan pengakuan internasional, Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Ketua Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Tinggi (MMPT), melakukan kunjungan penting ke kantor pusat lembaga akreditasi terkemuka Jerman, ACQUIN, yang berlokasi di Bayreuth. Kunjungan ini bertujuan untuk membangun hubungan yang lebih erat dengan para staf ACQUIN, mengingat lembaga ini kemungkinan akan melakukan visitasi akreditasi ke UGM di masa mendatang. Dalam pertemuan yang berlangsung konstruktif, diskusi informal dilakukan mengenai seluk-beluk proses akreditasi internasional serta berbagai persiapan krusial yang perlu dilakukan oleh program studi agar dapat secara efektif menunjukkan potensi dan keunggulan mereka.
Dalam kesempatan terpisah, delegasi UGM juga melakukan kunjungan ke ASIIN, lembaga akreditasi lain yang memiliki reputasi internasional. Di sana, mereka diterima oleh Dr. Jasmine Rudolph, Head of International Department, dan Dr. Michael Bayer, seorang asesor nasional dan internasional. Pertemuan singkat namun padat informasi ini menjadi platform untuk memperkenalkan UGM secara umum, termasuk fakultas dan sekolah yang ada di dalamnya. Lebih lanjut, dijelaskan secara ringkas mengenai program-program studi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL), Fakultas Ilmu Budaya (FIB), dan Sekolah Pascasarjana UGM yang dijadwalkan untuk menjalani proses akreditasi oleh ACQUIN pada tahun 2025.
Dalam pertemuan dengan ACQUIN, Dr. Rudolph dan Dr. Bayer memberikan beberapa tips berharga terkait penyusunan Self-Assessment Report (SAR). Mereka menekankan pentingnya penyusunan laporan yang akurat, jujur, dan apa adanya, serta mampu menggambarkan potensi unik yang dimiliki oleh setiap program studi. Dengan demikian, para asesor yang akan melakukan penilaian akan mendapatkan pemahaman yang komprehensif mengenai tujuan pendidikan, kurikulum, fasilitas, dan seluruh aspek yang dinilai dalam ACQUIN-Guideline. Biasanya, setiap program studi akan dinilai oleh seorang asesor yang memiliki latar belakang keilmuan yang relevan atau mendekati bidang studi tersebut. Penyusunan SAR yang baik akan mempermudah asesor dalam memahami implementasi program studi, sehingga area yang memerlukan perbaikan (space for improvement) dapat diidentifikasi dan disampaikan secara efektif. ACQUIN juga memberikan fleksibilitas kepada program studi untuk menonjolkan potensi unggulan mereka serta bagaimana hal tersebut selaras dengan standar akreditasi internasional yang akan dijalani.
ACQUIN sendiri memiliki pengalaman yang luas dalam mengakreditasi berbagai universitas di Indonesia, termasuk sebagian besar program studi di Universitas Bengkulu yang telah berhasil mendapatkan akreditasi dari lembaga ini.
Tags: SDG 4: pendidikan berkualitas, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
Penulis : Berlian Belasuni
Foto : Dok. Prodi MMPT SPs UGM