Yogyakarta, 14 Januari 2025 – Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Tinggi (MMPT) Universitas Gadjah Mada (UGM) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Setelah rangkaian konsinyering penyusunan dokumen Self-Assessment Report (SAR) untuk akreditasi internasional ACQUIN, program studi ini semakin dekat meraih pengakuan di tingkat global. Dalam dua tahap yang intensif, yakni pada 13 November 2024 dan 14 Januari 2025, dosen, pimpinan program studi, serta tenaga kependidikan MMPT berkumpul di Hotel Artotel Bianti, Yogyakarta, untuk membahas secara mendalam berbagai aspek program studi, mulai dari kurikulum, tata kelola, hingga penjaminan mutu.
Opini
World-class university and organisational culture: Is diagnosing sub-culture important?
A short perspective
Globalization and internationalization are two interrelated constructs for understanding the changes occurring in the management, system, and structure of higher education institutions (HEIs) around the world. While the two are frequently considered the same, they differ in that globalization is the catalyst and internationalization is the response to it (Knight, 2004; Tight, 2019). For higher education institutions, changes for conformity to internationalization would means that they have to adapt to activities and processes of international or intercultural principles and bring these all ‘into the purpose, functions (primarily teaching/learning, research, service) or delivery higher education’ (Knight, 2004, p. 85). The literature suggests that countries have responded to internationalization of their HEIs through a catchphrase of world-class universities, of which research-intensive universities are the main characteristics (Huisman, 2010; Mok, 2014; Altbach, 2015). While constructing a world-class university requires large investments (Altbach, 2015 Salmi, 2009), financial support and national policies are necessary. Thus, national policies or tools of government have become the most noticeable attempts of countries to help stimulate their HEIs to become world-class universities, for instance in China (Woo, 2023; Hai do & Ngoc Ma,2023). The aim of such universities is to increase countries’ global competitiveness and influence. Despite such policy indicating an alignment and awareness of change with existing environmental demands, it seems to neglect the contextual and local nature of any organization. Clark (2001) argues that national policy sometimes backfires, in that it sometimes becomes an edifice that may block the change process and the achievement of university goals. Therefore, institution-level initiatives of change may become a wise start for HEIs to achieve their goals. As with the agenda of becoming world-class universities, we agree with Clark’s supposition; and thus, we argue that for HEIs to become world-class universities, change at the institutional level would be more effective than at the national policy level.
Yogyakarta – Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menunjukkan komitmennya dalam pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan. Kali ini, Sekolah Pascasarjana UGM tengah mempertimbangkan kolaborasi antara program studi unggulannya, yaitu Magister Manajemen Pendidikan Tinggi (MMPT) dan Minat Studi Manajemen Informasi dan Perpustakaan (MIP). Kegiatan silaturahmi ini dilakukan sebagai bentuk pembicaraan awal serta diskusi-diskusi terkait profil dari masing -masing Prodi MMPT dan Minat studi MIP. Seiring dengan perkembangan keilmuan serta kedekatan keilmuan kedepannya Minat Studi MIP akan berpindah di bawah Prodi MMPT pada tahun ajaran 2025/2026 mendatang, yang sebelumnya berada di bawah Prodi Kajian Budaya dan Media (KBM).
Pendampingan Mahasiswa Berprestasi Universitas Gadjah Mada ke Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Tingkat Nasional 2024 di Universitas Negeri Gorontalo pada 24 – 27 JULI 2024. Pengembangan potensi mahasiswa terutama untuk tingkat sarjana dan vokasi selalu mendapat perhatian dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, sehingga dilakukan kompetisi yang dilakukan secara rutin setiap tahun mulai dari level perguruan tinggi, daerah dan nasional. Hal ini merupakan upaya setiap perguruan tinggi untuk menunjukkan kemampuan pembinaan kepada para mahasiswanya sehingga mereka akan menjadi sarjana S1 atau sarjana terapan yng memiliki kompetensi dalam kebidangan ilmunya serta memiliki banyak pengalaman di dalam dan di luar kampus, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik yang mendukung terwujudnya insan yang sempurna karena juga memiliki kepribadian yang bagus dan tangguh.
Pada hari Selasa, 23 Juli 2024, program Magister Manajemen Pendidikan Tinggi (MMPT) di Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Seminar Hasil yang dipresentasikan oleh Lailatul Kurnia, mahasiswa angkatan 2022/Semester Genap. Seminar ini mengangkat judul penelitian “Pengaruh Metode Pembelajaran Team Teaching dan Respon Mahasiswa Terhadap Hasil Belajar di Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada.” Acara dimulai pukul 08.00 WIB dan berlangsung dengan lancar dihadiri oleh berbagai pihak yang berkompeten dalam bidang pendidikan tinggi.
Pada hari Senin, 15 Juli 2024, program Magister Manajemen Pendidikan Tinggi (MMPT) di Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Seminar Hasil yang dipresentasikan oleh Muhammad Syahrir, mahasiswa angkatan 2023/Semester Genap. Seminar ini mengangkat judul penelitian “Analisis Manajemen Sarana dan Prasarana untuk Continuous Improvement pada Kualitas Pendidikan di Universitas Kaltara: Tinjauan dari Perspektif Pengelola, Dosen, dan Mahasiswa.” Acara dimulai pukul 09.00 WIB dan berlangsung dengan lancar dihadiri oleh berbagai pihak yang berkompeten dalam bidang pendidikan tinggi. Penelitian yang disampaikan oleh Muhammad Syahrir bertujuan untuk menganalisis manajemen sarana dan prasarana di Universitas Kaltara guna mencapai perbaikan berkelanjutan dalam kualitas pendidikan. Seminar ini dihadiri oleh Dosen Pembimbing Tesis yaitu Prof. Dr. Ir. Budi Prasetyo Widyobroto, DESS., DEA., IPU., ASEAN Eng dan Dr. Ir. R. Wahyu Supartono. Selain itu, turut hadir dosen penguji yaitu Prof. Dr. Ir. Zuprizal, DEA., IPU., ASEAN Eng dan Ir. Djoko Luknanto, M.Sc., Ph.D., yang memberikan masukan dan penilaian terhadap hasil penelitian yang dipresentasikan.
Yogyakarta, 10 Juli 2024 – Universitas Negeri Jakarta (UNJ) melakukan kunjungan ke Magister Manajemen Pendidikan Tinggi (MMPT) Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (SPs UGM) pada hari Rabu, 10 Juli 2024. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat kerjasama dan saling berbagi pengalaman dalam pengelolaan program studi MMPT, dengan harapan dapat meningkatkan kualitas pendidikan MMPT di Indonesia. Delegasi UNJ yang dipimpin oleh Prof. Dr. Neti Karnati, M.Pd., Koordinator Prodi Magister Manajemen Pendidikan Tinggi (MPT) UNJ, disambut hangat oleh Dr. Widyanto Dwi Nugroho, S.Hut., M.Agr., beserta jajarannya.
Program Magister Manajemen Pendidikan Tinggi (MMPT) Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (SPs UGM) kembali membuka penerimaan mahasiswa baru untuk tahun akademik 2024/2025. Program ini ditujukan bagi para profesional di bidang pendidikan tinggi yang ingin meningkatkan kompetensi dan pengetahuan mereka dalam manajemen pendidikan tinggi.
Bagi para calon mahasiswa baru (camaba) MMPT SPs UGM, persiapan matang adalah kunci untuk meraih kesuksesan dalam proses seleksi dan perkuliahan. Berikut beberapa tips yang dapat membantu camaba MMPT SPs UGM dalam mempersiapkan diri:
Proposal penelitian tesis mahasiswa MMPT SPs UGM an Candrika Nirajani Averdawati. Proposal ini menguraikan Fenomena minimnya calon mahasiswa yang berminat untuk melanjutkan studi di Program Studi Teknik Tekstil menarik untuk diidentifikasi. Hal ini dikarenakan tekstil merupakan industri yang tak lekang oleh waktu. Setiap manusia membutuhkan tekstil untuk dimanfaatkan sesuai dengan minatnya masing-masing, baik untuk pakaian, tirai, dan lain sebagainya. Industri ini merupakan salah satu sektor penting bagi perekonomian Indonesia.
Proposal penelitian tesis mahasiswa MMPT SPs UGM an Tri Uly Artha Manalu. Proposal ini menguraikan proyek penelitian yang menyelidiki dampak belajar mandiri siswa dan dukungan institusional terhadap efektivitas sistem pembelajaran hybrid di perguruan tinggi negeri yang berlokasi di Yogyakarta. Pandemi COVID-19 menyebabkan pergeseran dari pembelajaran tatap muka tradisional ke pembelajaran online. Ketika pembatasan dilonggarkan, universitas mengadopsi model pembelajaran hibrida yang menggabungkan elemen online dan tatap muka. Penelitian ini menyelidiki peran pembelajaran mandiri siswa dan dukungan institusional dalam efektivitas sistem pembelajaran hibrida di universitas negeri di Yogyakarta, Indonesia.