
Yogyakarta, 24 Januari 2025 – Tri Uly Manalu, mahasiswa Program Studi Magister Manahemen Pendidikan Tinggi (MMPT) Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM), tengah melakukan penelitian mendalam mengenai peran self-regulated learning (SRL) mahasiswa dan dukungan institusi dalam pembelajaran sistem hybrid di berbagai universitas di Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana kedua faktor tersebut berkontribusi terhadap efektivitas pembelajaran hybrid, sebuah metode yang semakin banyak diterapkan di era digital.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perubahan sistem pembelajaran di perguruan tinggi, khususnya setelah penurunan kasus Covid-19. Integrasi teknologi dalam pendidikan menjadi sebuah keniscayaan, dan pembelajaran hybrid muncul sebagai salah satu solusi untuk menciptakan proses pembelajaran yang efektif. Namun, keberhasilan pembelajaran hybrid sangat bergantung pada kesiapan mahasiswa, dosen, dan ketersediaan infrastruktur teknologi informasi.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa mahasiswa mengalami kesulitan beradaptasi dengan pembelajaran hybrid dan membutuhkan kemampuan pengaturan diri yang lebih baik. Mereka cenderung pasif dalam belajar dan kurang inisiatif untuk mengeksplorasi materi perkuliahan secara mandiri. Selain itu, model pembelajaran hybrid juga menghadirkan tantangan tersendiri, seperti terbatasnya interaksi sosial, perubahan antara pembelajaran daring dan luring, serta kebutuhan akan kemandirian dalam mengatur waktu dan proses pembelajaran.
Penelitian ini merumuskan dua masalah utama:
- Bagaimana tingkat self-regulated learning mahasiswa dan dukungan institusi dalam pembelajaran sistem hybrid di universitas di Yogyakarta?
- Bagaimana hubungan atau interaksi antara self-regulated learning dan dukungan institusi dalam mendukung efektivitas pembelajaran hybrid di universitas di Yogyakarta?
Tujuan dari penelitian ini adalah:
- Mengetahui tingkat self-regulated learning mahasiswa dan dukungan institusi dalam pembelajaran sistem hybrid di universitas di Yogyakarta.
- Menganalisis hubungan atau interaksi antara kedua faktor tersebut dalam memaksimalkan potensi pembelajaran hybrid.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoretis dan praktis. Secara teoretis, penelitian ini dapat memberikan kontribusi konseptual dan informasi bagi pengembangan pembelajaran hybrid di perguruan tinggi. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi perubahan praktik pembelajaran hybrid yang lebih efektif, serta menjadi data awal untuk penelitian lebih lanjut.
Penelitian ini mengacu pada penelitian terdahulu mengenai self-regulated learning dan pembelajaran hybrid. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa dengan kemampuan regulasi diri yang baik mampu mengontrol pembelajaran mereka secara mandiri dalam pembelajaran hybrid. Selain itu, dukungan institusi juga memainkan peran penting dalam keberhasilan pembelajaran hybrid.
Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini antara lain teori discovery learning dari Bruner, teori kelembagaan, dan definisi pembelajaran hybrid sebagai pembelajaran kolaboratif. Teori-teori ini membantu peneliti memahami peran aktif mahasiswa dalam pembelajaran, adaptasi institusi terhadap perubahan, dan karakteristik pembelajaran hybrid yang memungkinkan siswa belajar secara mandiri dan berkelanjutan.
Penelitian ini mengajukan tiga hipotesis:
- Self-regulated learning mahasiswa memiliki peran positif dan signifikan dalam pembelajaran sistem hybrid.
- Dukungan institusi memiliki peran positif dan signifikan dalam pembelajaran sistem hybrid.
- Self-regulated learning mahasiswa dan dukungan institusi secara simultan memiliki peran positif dan signifikan dalam pembelajaran sistem hybrid.
Penelitian ini menggunakan pendekatan metode campuran (mixed methods). Populasi penelitian adalah mahasiswa S1 di berbagai universitas di Yogyakarta. Pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner daring dan focus group discussion (FGD). Analisis data kuantitatif menggunakan SPSS 26.0, meliputi uji asumsi dan analisis regresi berganda.
Tema SDGs: 4. Pendidikan berkualitas, 10. Berkurangnya kesenjangan
Penulis: Tri Uly Manalu; Berlian Belasuni
Foto : Dok. Prodi MMPT SPs UGM