
Yogyakarta, 8 Juli 2025 – Dunia industri menuntut lulusan perguruan tinggi tidak hanya memiliki pengetahuan akademik, tetapi juga kesiapan menghadapi tantangan dunia kerja. Menyadari hal ini, Program Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) hadir sebagai inovasi strategis untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa sekaligus menjembatani kesenjangan antara akademik dan industri.
Menurut hasil penelitian terbaru yang dipresentasikan dalam seminar hasil tesis di Universitas Gadjah Mada, keberhasilan program magang ini tak lepas dari peran modal psikologis dan kepuasan kerja selama magang. Salah satu mahasiswa magister manajemen pendidikan tinggi, Tasya Paramadina, yang mengikuti program ini, menyatakan bahwa mahasiswa yang memiliki kekuatan psikologis seperti optimisme, efikasi diri, harapan, dan resiliensi, serta merasakan pengalaman magang yang memuaskan, menunjukkan tingkat kesiapan kerja yang lebih tinggi. Bahkan, kedua variabel ini secara bersama-sama mampu menjelaskan 42,1% dari variabilitas kesiapan kerja mahasiswa, menandakan kontribusi yang signifikan terhadap kesiapan mereka memasuki dunia profesional.
“Pengalaman magang yang menyenangkan dan memuaskan mampu membantu mahasiswa memahami ekspektasi pekerjaan secara lebih realistis serta meningkatkan penguasaan keterampilan relevan,” ujar Tasya Paramadina. Temuan ini juga didukung oleh studi terdahulu yang menyatakan bahwa modal psikologis dan kepuasan kerja berperan besar dalam membantu mahasiswa beradaptasi di lingkungan kerja sekaligus membangun jaringan profesional yang penting di era kompetitif ini.
Kendati demikian, para praktisi dan institusi pendidikan diimbau untuk lebih aktif dalam menciptakan pengalaman magang yang bermakna. Lembaga pendidikan dan perusahaan mitra harus memperkuat bimbingan dan lingkungan kerja yang suportif agar mahasiswa dapat memaksimalkan potensi mereka. Selain itu, mahasiswa sendiri didorong untuk aktif berpartisipasi, belajar, dan membangun koneksi sebanyak mungkin selama magang.
Dengan berbasis data dan penelitian ilmiah, program MSIB berpotensi menjadi solusi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia, sesuai dengan kebutuhan pasar global. “Pengembangan kurikulum praktis yang relevan dan pengalaman magang yang berkualitas sangat krusial agar lulusan tidak hanya tahu, tetapi juga siap dan percaya diri menghadapi dunia kerja,” ungkap Tasya Paramadina. Apakah langkah ini akan mampu mengatasi tantangan ketenagakerjaan di masa depan? Kita tunggu perkembangan dan hasil nyata dari program ini.
Tags: #SDG4(QualityEducation) #SDG8(DecentWorkandEconomicGrowth) #SDG17(PartnershipsToAchieveTheGoals)
Author: Berlian Belasuni
Photo: Doc. MMPT Study Program, SPs UGM