Yogyakarta – Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menunjukkan komitmennya dalam pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan. Kali ini, Sekolah Pascasarjana UGM tengah mempertimbangkan kolaborasi antara program studi unggulannya, yaitu Magister Manajemen Pendidikan Tinggi (MMPT) dan Minat Studi Manajemen Informasi dan Perpustakaan (MIP). Kegiatan silaturahmi ini dilakukan sebagai bentuk pembicaraan awal serta diskusi-diskusi terkait profil dari masing -masing Prodi MMPT dan Minat studi MIP. Seiring dengan perkembangan keilmuan serta kedekatan keilmuan kedepannya Minat Studi MIP akan berpindah di bawah Prodi MMPT pada tahun ajaran 2025/2026 mendatang, yang sebelumnya berada di bawah Prodi Kajian Budaya dan Media (KBM).
Dalam pertemuan internal yang baru-baru ini digelar, para akademisi dan pemangku kepentingan di SPs UGM secara intensif membahas potensi manfaat dari pemindahan Minat Studi MIP berada di bawah Prodi MMPT ini. Hadir dalam pertemuan tersebut, Kaprodi MMPT Dr. Ir. Wahyu Supartono, Dosen MMPT Ir. Djoko Luknanto, M.Sc., Ph.D., dan Tendik Berlian Belasuni, serta perwakilan dari MIP, Prof.Ir.Achmad Djunaedi,MURP., Ph.D., Dr.Silverius Djuni Prihatin,M.Si., Safirotu Khoir, M.IM., Ph.D., dan Diana, S.I.P., M.Ec.Dev.. Selain itu, turut hadir juga Kaprodi MMPT pertama, Prof. Dr. Ir. Sahid Susanto, M.S., yang memberikan masukan berharga terkait pengalamannya membangun program studi ini.
Dengan kolaborasi ini, mahasiswa akan mendapatkan keuntungan ganda. Mereka akan memiliki akses terhadap kurikulum yang lebih komprehensif antara teori manajemen pendidikan dengan manajemen pengelolaan informasi dan perpustakaan. Selain itu, kesempatan untuk berkolaborasi dengan mahasiswa dari kedua program studi akan memperkaya perspektif dan jaringan mereka. “Lulusan program studi hasil kolaborasi ini akan menjadi pemimpin perpustakaan masa depan yang siap menghadapi tantangan digitalisasi informasi,” ujar Dr. Ir. Wahyu Supartono, Kaprodi MMPT. “Mereka akan memiliki kemampuan untuk merancang layanan perpustakaan yang inovatif dan memenuhi kebutuhan pengguna.” Senada dengan Dr. Ir. Wahyu Supartono, Prof.Ir.Achmad Djunaedi,MURP., Ph.D. dari MIP juga optimis dengan rencana kolaborasi ini. “Integrasi MMPT dan MIP akan menghasilkan lulusan yang tidak hanya mampu mengelola perpustakaan secara efektif, tetapi juga memahami peran perpustakaan dalam mendukung proses pembelajaran dan penelitian,” ungkapnya. Lebih lanjut, Dr.Silverius Djuni Prihatin,M.Si. menambahkan, “Dengan menggabungkan kekuatan anatara prodi MMPT dan Minat Studi MIP, kita dapat menciptakan kurikulum yang lebih relevan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.”
Sementara itu, Safirotu Khoir, M.IM., Ph.D. menekankan pentingnya melibatkan praktisi perpustakaan dalam proses pengembangan kurikulum baru. “Praktisi perpustakaan memiliki pengalaman langsung dalam menghadapi tantangan di lapangan. Masukan mereka akan sangat berharga dalam memastikan relevansi kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja,” ujarnya.
Rencana kolaborasi ini tentu saja tidak tanpa tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah bagaimana mengintegrasikan dua kurikulum yang berbeda menjadi satu kurikulum yang koheren. Namun, para akademisi di UGM yakin bahwa dengan kerja sama yang baik, tantangan ini dapat diatasi.
Sinergi MMPT dan MIP SPs UGM: Harapan Baru untuk Masa Depan Pendidikan Indonesia merupakan salah satu usaha UGM untuk mendukung SDGs nomor 4, 17
Penulis : Berlian Belasuni
Foto : Dok. Prodi MMPT SPs UGM