
Yogyakarta, 4 Juli 2025 – Dua universitas terkemuka di Indonesia, Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), ternyata memiliki pendekatan yang berbeda namun sama-sama efektif dalam mengelola pendidikan pascasarjana. Hal ini terungkap dalam kunjungan studi mahasiswa Magister Manajemen Pendidikan Tinggi (MMPT) UGM ke Sekolah Pascasarjana (SPs) UPI di Bandung pada 23 Juni 2025, yang membuka ruang komparasi antara model multidisipliner UGM yang ramping dengan model terpusat UPI yang fokus pada jaminan mutu.
Dalam diskusi tersebut, dipaparkan pertama adalah model yang dianut oleh UGM sendiri. Ketua Program Studi MMPT UGM, Dr. rer.nat. Ir. R. Wahyu Supartono, menjelaskan bahwa keunikan Sekolah Pascasarjana UGM terletak pada strukturnya yang ramping dan berada langsung di bawah koordinasi Rektor tanpa senat akademik tersendiri. Struktur ini memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan terintegrasi. Kekuatan utamanya, lanjut beliau, adalah sifat multidisipliner yang kaya. “MMPT sendiri didukung oleh delapan fakultas dari berbagai rumpun keilmuan,” jelasnya, menggambarkan bagaimana kolaborasi lintas disiplin menjadi DNA program-program di SPs UGM.
Sementara itu, kunjungan ke SPs UPI membuka wawasan tentang pendekatan yang kontras namun tak kalah efektif. Dipimpin oleh Prof. Dr. Juntika, M.Pd., SPs UPI menampilkan model tata kelola yang lebih terpusat demi menjaga standar mutu. Pilar utamanya adalah Komisi SPs, sebuah badan strategis yang bertugas mengoordinasikan promosi doktor di seluruh kampus UPI, termasuk kampus cabang. “Koordinasi ini bukan sekadar administratif, namun menjadi jaminan atas kesetaraan kualitas akademik dan integritas ilmiah,” tegas Prof. Juntika.
Fokus pada mutu ini diperkuat dengan kebijakan konkret berupa kewajiban publikasi ilmiah sebagai syarat kelulusan—jurnal nasional terakreditasi untuk S2 dan jurnal internasional bereputasi untuk S3. Kebijakan ini didukung penuh dengan program pendampingan dan klinik publikasi. Upaya tersebut sejalan dengan visi internasionalisasi yang kuat, terbukti dari keaktifan SPs UPI menerima mahasiswa asing dan menjadi bagian dari jaringan ProSPER.Net di bawah naungan United Nations University.
Bagi para mahasiswa MMPT UGM, perbandingan dua “resep” tata kelola ini menjadi pengalaman belajar yang sangat berharga. Menurut laporan mereka, kunjungan studi ini memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana kurikulum dapat menjembatani dunia pendidikan dan kerja, sekaligus menunjukkan bahwa dua model tata kelola yang berbeda dapat menjadi jalan yang sama-sama valid menuju reputasi pascasarjana yang unggul.
Tags: #SDG4(QualityEducation) #SDG8(DecentWorkandEconomicGrowth) #SDG9(IndustryInnovationandInfrastructure) #SDG17(PartnershipsToAchieveTheGoals)
Author: Berlian Belasuni
Photo: Doc. MMPT Study Program, SPs UGM