
Yogyakarta, 02 Juli 2025 – Memperkuat daya saing global sumber daya manusia Indonesia, Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Tinggi (MMPT) Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali membuka cakrawala melalui MMPT-Talks#10. Acara daring bertajuk “DAAD Info Session: Pengalaman Belajar di Jerman” pada Rabu ini berhasil menarik perhatian luas dari seluruh civitas akademika UGM yang antusias menjajaki beasiswa master, doktor, dan post-doc di Republik Federal Jerman. Sesi informatif ini dipandu oleh Dr.rer.nat. Wahyu Supartono dan menampilkan pakar dari DAAD Office Jakarta serta dua alumni DAAD terkemuka yang kini berbakti di UGM.
Dwi Novaldi Purbowo, DAAD Programme Officer for Scholarship, mengawali sesi dengan pemaparan komprehensif mengenai berbagai skema beasiswa yang DAAD sediakan. Komitmen DAAD sebagai lembaga pertukaran akademik Jerman begitu nyata dalam memfasilitasi pelajar dan peneliti dari seluruh dunia, termasuk talenta-talenta unggul dari Indonesia, untuk menyelami pendidikan tinggi dan riset di Jerman. Kesempatan untuk merasakan langsung iklim akademik Jerman yang dikenal inovatif dan berkelas dunia diharapkan menjadi katalisator bagi civitas akademika UGM untuk mengembangkan kapasitas diri, serta turut berkontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan nasional.
Acara ini semakin kaya dengan kehadiran dua alumni DAAD yang berbagi perspektif mendalam dari bidang ilmu berbeda. Prof. Dr.phil. Hermin Indah Wahyuni dari Departemen Ilmu Komunikasi Fisipol UGM, mengisahkan perjalanannya menempuh studi Historisch und Systematische Kommunikationswissenschaft di Leipzig Universität dengan beasiswa DAAD dari 2001 hingga 2006. Ia menyoroti pentingnya inisiatif mencari universitas tujuan dan membangun komunikasi dengan calon profesor, serta bagaimana Letter of Acceptance (LOA) menjadi modal utama dalam melamar beasiswa. “Belajar dengan kultur akademik Jerman yang khas, khususnya dalam ilmu sosial, memiliki nilai lebih karena memungkinkan pemahaman mendalam dari bahasa aslinya,” ungkap Prof. Hermin. Persiapan bahasa intensif di Goethe Institut juga ditekankan sebagai kunci sukses adaptasi.
Melengkapi perspektif, Anggoro Cahyo Sukartiko, Ph.D., Alumni DAAD dari Georg-August University Goettingen dan pengajar di Departemen Teknologi Industri Pertanian UGM, membagikan pengalamannya selama International PhD Program for Agricultural Sciences (IPAG) dari 2009 hingga 2012. Anggoro menggarisbawahi pentingnya perencanaan studi yang matang, mulai dari komunikasi pembimbing, penyusunan proposal riset, hingga orientasi lingkungan kerja dan fasilitas laboratorium. Ia juga menekankan nilai dari progress report tahunan, pengembangan expert knowledge dan soft skills, serta peer review dalam penulisan disertasi. “Kemandirian, kedisiplinan, komitmen, tanggung jawab, keterbukaan terhadap kritik, dan pantang menyerah adalah perilaku kunci yang sangat dibutuhkan,” tegas Anggoro.
MMPT-Talks#10 ini kembali menegaskan komitmen Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Tinggi UGM dalam menyiapkan sumber daya manusia yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga adaptif dan siap bersaing di kancah global. Sesi inspiratif dari DAAD dan alumni tidak hanya memberikan informasi praktis mengenai peluang beasiswa, tetapi juga gambaran nyata mengenai persiapan dan adaptasi yang diperlukan untuk sukses menempuh pendidikan di Jerman. Diharapkan, melalui platform seperti MMPT-Talks, semakin banyak civitas akademika UGM yang termotivasi dan terfasilitasi untuk meraih impian studi di luar negeri, sekaligus membawa pulang ilmu dan pengalaman berharga demi kemajuan pendidikan tinggi Indonesia.
Tags: #SDG4(PendidikanBerkualitas) #SDG8(PekerjaanLayakdanPertumbuhanEkonomi) #SDG9(IndustriInovasidanInfrastruktur) #SDG17(KemitraanUntukMencapaiTujuan)
Penulis: Berlian Belasuni
Foto: Dok. Prodi MMPT SPs UGM