- Pertemuan dengan Gregory Ching – Department of Education
Pertemuan perdana ini dimaksudkan untuk saling memperkenalkan setiap program yang dimiliki oleh program studi atau departemen. Di Department of Education NCCU lebih banyak ditekankan persiapan para lulusan untuk menjadi guru atau tenaga pengajar di level pendidikan menengah di Taiwan. Akan tetapi fokus penelitian dan perkuliahan yang ditawarkan oleh Prof. Ching mengarah pada Organizational Behavior yang sangat cocok untuk diterapkan di pendidikan tinggi. Selain itu juga research interest beliau mengarah pada knowledge management dan learning technology yang fokus pada pendidikan. Beliau mengundang prodi MMPT untuk berkontribusi pada International Conference 12th Learning Technology in Education Challenges and 18th Knowledge Management in Organisation yang akan diselenggarakan pada tanggal 29 Juli – 1 Agustus 2024 di Kaohsiung, Taiwan. Dua website untuk pelaksanaan International Conference adalah sebagai berikut:
Learning Technology in Educatioan Challenges : https://tasn.org.tw/ltec2024/
Knowledge Management in Organisation: https://tasn.org.tw/ltec2024/
Prof. Gregory Ching (NCCU), Dr. Vissia Ita Yulianto (UGM), Dr. Wahyu Supartono (MMPT -UGM), Prof. Norbert Francis (Northern Arizona University) and Dr. The Nam Lee (NCCU)
- Pertemuan dengan Ai-hsuan Sandra Ma– Associate Vice President for Education Affairs, Director of Center of General Education.
Pertemuan dengan Prof. Ma dimaksudkan untuk mengetahu proses internasionalisasi perguruan tinggi yang dilaksanakan oleh Taiwan dan selanjutnya juga dilakukan oleh NCCU. Proses ini dilaksanakan sejak tahun 1960an dan dimulai dengan adanya kerjasama dengan Republik Rakyat Cina (RRC) atau biasa disebut Main-Land yang mengirimkan para mahasiswa untuk belajar di Taiwan atau Republic of China (ROC). Akan tetapi hal tersebut mengalami perubahan sejak ada perubahan hubungan antara Taiwan dan RRC, selanjutnya Taiwan melakukan banyak upaya untuk mendatangkan mahasiswa asing ke negerinya agar kegiatan akademik berjalan dengan baik. Sejak awal tahun 2000an Taiwan lebih intensif mengundang mahasiswa asing untuk belajar di negerinya dengan menawarkan berbagai international program yang diperkuat dengan penguasaan bahasa Mandarin. Pemerintah Taiwan juga melakukan pemandatan kepada National University-nya untuk melaksanakan program-program tersebut serta adanya dukungan dana untuk memperkuat pelaksanaan program tersebut.
Dr. Wahyu Supartono (MMPT – UGM), Prof. Ming Shen Wang (NCCU), Prof. Ai-hsuan Ma (NCCU), Prof. Naoki Umemiya (Sophia University Japan).
- Pertemuan dengan Wen-Ling Tu– Dean of International College of Innovation (ICI), Director of Center for Innovative Democracy and Sustainability (CIDS)
ICI merupakan salah satu fakultas yang mewadahi program internasionalisasi yang diinisasi oleh NCCU, yang meliputi beberapa kajian yang menjadi unggulan di fakultas ini. Pengembangan innovation dan sustainability yang dimasukkan dalam kurikulum program internasional ini sangat memberikan peran besar dalam menarik para mahasiswa asing untuk belajar mengenai kedua hal tersebut. Konsep-konsep baru mengenaik kedua hal tersebut sangat mewarnai pola pikir dan kerja dalam pengelolaan suatu persoalan secara menyeluruh, serta pengembangan mata kuliah yang menyesuaikan dengan perkembangan dunia internasional pada saat ini dan masa depan. Pada akhir semester para mahasiswa diberi tugas kelompok yang harus dipresentasikan dan dipamerkan di depan masyarakat bahkan dinilai oleh para pemangku kepentingan (perusahaan, NGO, lembaga charity dll) yang dimasukkan dalam simulasi penugasan tersebut. Prodi ini juga memiliki jurnal East Asian Science, Technology, and Society International Journal (EASTS).
Diskusi yang sangat menarik dan inspiratif dengan Prof. Wen-Ling Tu, Prof. Ming-Shen Wang dan Prof. Naoki Umimeya sata membicarakan proses internasionalisasi ICI dengan fokus pada innovation and sustainability.
- Pertemuan dengan Philip Hsiaopong Liu– Director of International Master’s Program on Asia-Pacific Studies – IMAS
Program IMAS ini merupakan salah satu program studi yang menggunakan bahasa Mandarin dan Inggris (bi-lingual program) di NCCU. Sampai saat ini IMAS merupakan prodi independent in term of supporting financial dari universitas dan negara, sehingga mereka bisa melakukan inovasi program lebih leluasa. Pendanaan murni dari student fee dan donor dari beberapa perusahaan yang melakukan program Corporate Social Responsibility (CSR). Kurikulum secara garis bersar menunjukkan keterpaduan atau multidiscipline and cultural approaches untuk melihat Asia Pasifik secara holistic, serta penguasaan bahasa asing (Inggris) dan Mandarin yang juga merupakan bahasa yang digunakan dalam beberapa kegiatan akademik. Saat ini student body yang ada di IMAS sebanyak 20 mahasiswa internasional dan 7 mahasiswa local Taiwan. Selain itu ada kesempatan untuk mendapatkan beasiswa dari beberapa sumber (Ministryo if Education Taiwan, Everybody untuk mahasiswa Taiwan and ICTF). Prodi ini juga menggunakan cultural approaches untuk membangun kebersamaan dengan para mahasisa, tendik dan dosen melalui kegiatan makan bersama (barbeque) dan mancing bersama di lahan terbuka kampus NCCU.
Prof. Ming-Shen Wang, Prof. Philip Hsiaopong Liu (IMAS), Dr. Vissia Ita Yulianto, Prof. Naoki Umemiya dan Dr. Wahyu Supartono
- Pertemuan dengan Jack Wu– Director of International Mater’s Program of Applied Economics and Social Development – IMES)
Prof. Wu merupakan salah satu professor yang sangat mendukung pengembangan program internasional di NCCU. Bahkan pemerintah Taiwan pernah memberikan scheme pendanaan untuk melaksanakan program internasionalisasi kepada 7 universitas nasional dan salah satunya adalah NCCU. Program internasional di NCCU dikoordinir oleh Office of International Cooperation yang mengelola proses administrasi di Tingkat universitas. Sedangkan untuk IMES mendapatkan dukungan tersebut sehingga bisa meng-“hire” professor internasional untuk mengajar dan meneliti di prodi ini. Keberhasilan prodi ini dalam mengelola para mahasiswa dan lulusannya adalah mengembangkan kurikulum yang membahas current issues di tingkat internasional dan memberikan sentuhan culture dengan penggunaan bahasa Mandirin sebagai mata kuliah tambahan. Bi-lingual program juga merupakan program unggulan pendidikan tinggi di Taiwan agar para mahasiswa internasional dan lokal bisa menguasai issue saat ini serta cara pemecahannya secara holistic dan dapat mengungkapkannya dalam bahasa Inggris maupun sedikit dalam bahasa Mandarin.
Dr. Wahyu Supartono Prof. Naoki Umemiya, Prof. Jack Wu (IMES), Prof. Ming-Shen Wang
- Mengikuti 1stNCCU International Conference on Southeast Asian Socio-Cultural Studies: Contemporary Issues in Southeast Asian Socio-Cultural Studies tanggal 16-17 Desember 2023 yang diselenggarakan di Conference Room – 7th Floor Administration Building – National Chengchi University. International Conference ini dilaksanakan sebagai ajang untuk mendiskusikan issue-issue menatik di Asia Tenggara yang dipandang sebagai region yang sangat potensial bagi Taiwan di masa mendatang. International Conference ini juga digunakan sebagai kick-off Center for Southeast Asian Studies (CSEAS) di NCCU. Sebagai keynote speaker adalah Prof. David Henly – Leiden University – Netherland. Kontribusi UGM sebagai invited speaker disampaikan oleh Prof. Setiadi (Dekan Fakultas Ilmu Budaya), Dr. Vissia Ita Yulianto (PSSAT), Dr. Muhadi Sugiono (FISIPOL) dan Dr. Hakimul Ikhwan (FISIPOL).
Foto bersama peserta dan pembicara pada sesi parallel.
Catatan Perjalanan Kaprodi MMPT Ke National Chengchi University Taipei Taiwan merupakan salah satu usaha UGM untuk mendukung SDGs nomor 4
Penulis : Berlian Belasuni
Foto : Dok. Prodi MMPT SPs UGM