**Fieldtrip MMPT UGM ke Politeknik ATMI Surakarta dan Universitas Sebelas Maret (UNS)
untuk Memperkuat Kerjasama dan Memahami Strategi Pengembangan**
Surakarta, 18 Juli 2023
Dalam rangka memperkuat kerjasama antara Magister Manajemen Pendidikan Tinggi
(MMPT) Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan institusi pendidikan lainnya, tim dari MMPT
UGM telah melaksanakan fieldtrip ke Politeknik ATMI Surakarta dan Universitas Sebelas
Maret (UNS) pada hari ini. Kegiatan fieldtrip tersebut bertujuan untuk memahami lebih dalam
tentang dua lembaga pendidikan tersebut dan berbagi pengalaman serta strategi
pengembangan yang dapat diadopsi oleh kedua pihak.
Kegiatan di Politeknik ATMI Surakarta dimulai dengan sambutan hangat dari pihak ATMI,
serta tambahan sambutan dari Kaprodi MMPT UGM, yang berlangsung di ruang serbaguna
ATMI. Acara pembukaan dihadiri dengan antusias oleh tim MMPT UGM dan delegasi dari
Politeknik ATMI. Pihak ATMI menyampaikan presentasi informatif tentang sejarah dan
kurikulum yang digunakan oleh Politeknik ATMI, serta aspek jaringan dan prestasi institusi.
Setelah presentasi, tim dari MMPT UGM diajak untuk mengikuti tur bengkel di Politeknik
ATMI, di mana mereka diberi kesempatan untuk melihat langsung proses produksi hasil dari
lembaga ini. Kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang berlangsung interaktif dan
menggugah pemikiran.
Acara di Politeknik ATMI ditutup dengan sesi foto bersama dan pemberian buah tangan dari
tim MMPT UGM sebagai tanda apresiasi atas kerjasama yang terjalin antara kedua institusi.
Setelah kunjungan di Politeknik ATMI Surakarta selesai, rombongan MMPT UGM melanjutkan
perjalanan menuju Universitas Sebelas Maret (UNS) pada pukul 13.15 WIB. Di UNS, mereka
diterima oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, Bisnis, dan Informasi, Prof. Irwan
Trinugroho, S.E., M.Sc., Ph.D. Hadir juga beberapa pimpinan dari UNS, termasuk Kabiro
Perencanaan (Pak Danang), Kabiro UPT SPMB (Pak Widi), dan Kabiro LPPMP (Bu Anjar).
Pada sesi sambutan dan penjelasan awal oleh Pak Irwan Trinugroho, diketahui bahwa UNS
yang lahir pada tahun 1976 telah berkembang pesat dan menjadi Perguruan Tinggi Negeri
Badan Hukum (PTNBH) dengan jumlah mahasiswa sekitar 42 ribu. Tim MMPT UGM sangat
antusias mendengarkan strategi yang digunakan UNS dalam upaya mendapatkan rating
internasional. Salah satu strategi yang dibangun adalah menyusun matriks yang menentukan
prodi mana yang menjadi prioritas dalam peningkatan kualitas akreditasi dan ditargetkan
setiap tahun 10 prodi dapat meraih akreditasi internasional.
Pihak UNS juga memberikan gambaran mengenai pengelolaan mutu berjenjang, di mana
Lembaga Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (LPPMP) berada di level universitas, Unit
Penjaminan Mutu (UPM) berada di tingkat fakultas, dan Gugus Kendali Mutu (Prodi) berada
di tingkat program studi. Prodi yang telah terakreditasi BAN-PT tingkat A akan menjadi target
untuk akreditasi internasional.
Dalam diskusi yang berlangsung, berbagai pertanyaan diajukan oleh tim MMPT UGM terkait
aspek lain dari pengelolaan UNS. Erdina menanyakan tentang upaya UNS dalam
meningkatkan pendapatan melalui berbagai inovasi, di mana UNS menerapkan program
pembelanjaan yang memberikan keuntungan yang kembali ke UNS. Misalnya, UNS telah
menciptakan katering sendiri untuk layanan konsumsi kegiatan dan membangun UNS Tower
sebagai fasilitas pertemuan, sehingga tidak perlu menyewa hotel atau gedung pertemuan
eksternal.
Kepuasan dan kesejahteraan mahasiswa juga menjadi perhatian UNS. Mereka berusaha
memberikan pelayanan terbaik, termasuk layanan kesehatan dan layanan lainnya. UNS juga
berpartisipasi dalam program pemerintah untuk mengakomodasi mahasiswa kurang mampu
(KIP), meskipun terdapat tantangan karena jumlah mahasiswa yang memenuhi syarat KIP
lebih banyak daripada kuota yang diakomodasi oleh pemerintah.
Verda tertarik untuk mengetahui tentang program tracer studi di UNS, di mana instrumen
yang telah disiapkan dan dikelola oleh unit khusus akan memberikan data dan informasi
mengenai keberhasilan lulusan UNS dalam memasuki dunia kerja.
Sementara itu, Aji membahas pengembangan sumber daya manusia (SDM) di UNS, yang
mengelola sekitar 3800 pegawai, termasuk dosen dan tenaga kependidikan, baik PNS maupun
non-PNS. PNS mengikuti standar pemerintah terkait gaji dan kesempatan pengembangan diri,
sedangkan non-PNS disesuaikan dengan aturan PNS. Pengembangan karier dosen dan tenaga
kependidikan juga menjadi prioritas bagi UNS, dengan adanya dukungan untuk karier
fungsional maupun struktural.
Kunjungan lapangan ini membawa banyak wawasan dan pemahaman baru bagi tim MMPT
UGM tentang upaya Politeknik ATMI Surakarta dan Universitas Sebelas Maret (UNS) dalam
mengembangkan mutu dan prestasi di dunia pendidikan. Harapannya, kerjasama antara
kedua institusi akan semakin kokoh dan menghasilkan sinergi yang positif untuk kemajuan
pendidikan tinggi di Indonesia.
Fieldtrip MMPT UGM ke Politeknik ATMI Surakarta dan Universitas Sebelas Maret (UNS) merupakan salah satu usaha UGM untuk mendukung SDGs nomor 4,17
Penulis : Berlian Belasuni
Foto : Dok. Prodi MMPT SPs UGM