Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan prestasi akademik yang meliputi Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan masa studi dari jalur Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) di Universitas Gadjah Mada (UGM). Penelitian menggunakan sampel sebanyak 607 lulusan UGM angkatan tahun 2007 dan 2008. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel dengan pengambilan sampel secara acak dan metode proportionate stratified random sampling yaitu pengambilan sampel dengan teknik yang digunakan pada populasi yang mempunyai anggota yang tidak homogen dan berstrata secara proposional (Sugiyono, 2012). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji homogenitas dan selanjutnya dilakukan analisis one way anova dan dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test. Variabel independen dalam penelitian ini adalah jalur PMB yang dikelompokkan menjadi 3 yaitu jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB), Ujian Tulis (UTUL), dan Penelusuran Bibit Unggul (PBU), sedangkan variabel dependen yaitu IPK dan masa studi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IPK mahasiswa UGM jalur SPMB lebih tinggi dibandingkan jalur UTUL dan PBU (p<0,01).
Tahun pertama di universitas adalah masa transisi yang kritis karena masa ini adalah masa ketika mahasiswa membuat pondasi dimana kegigihan dan kesuksesan akademik mereka yang selanjutnya akan bersandar. IPK universitas semester pertama pada tahun pertama adalah salah satu faktor yang paling bertanggung jawab pada kelulusan mahasiswa dari Perguruan Tinggi. (Aboma, 2009). Disamping kemampuan kognitif, kemampuan non kognitif merupakan kontributor penting, sehingga tidak cukup untuk mengenal mahasiswa semata-mata berdasarkan prestasi akademis (Pasha et al., 2012). Faktor kognitif biasanya merujuk pada pengukuran seperti peringkat sekolah menengah dan standar nilai ujian (missal SAT dan ACT) sedangkan pengukuran non kognitif berhubungan dengan faktor-faktor psikologis, seperti dukungan sosial dan kemampuan yang berhubungan dengan akademik (Aboma, 2009).
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa rata-rata IPK mahasiswa UGM jalur SPMB lebih tinggi dibandingkan jalur UTUL dan PBU, dengan rata-rata IPK jalur SPMB sebesar 3,33; UTUL sebesar 3,32; dan PBU sebesar 3,11. Jalur UTUL dan SPMB mempunyai standar seleksi prestasi belajar dalam menentukan hasil tes yaitu melalui tes ujian tulis UM UGM, sedangkan jalur PBU lebih menilai pada prestasi siswa saat di SMA/SMK/MA dengan skala penilaian yang berbeda-beda dan prestasi non akademik siswa pada bakat tertentu.Jalur ujian mandiri UGM mampu menjaring mahasiswa berprestasi dan mengakomodir calon mahasiswa dari berbagai lapisan masyarakat dan latar belakang yang berbeda. Rata-rata masa studi mahasiswa UGM jalur PBU lebih cepat dibandingkan jalur UTUL dan SPMB, dengan rata-rata masa studi jalur PBU sebesar 4,26 tahun; SPMB sebesar 4,36 tahun; dan UTUL sebesar 4,40 tahun. Mahasiswa jalur PBU sebagian besar memiliki kesepakatan dengan pihak mitra dalam menyelesaikan waktu studi pada saat diterima di UGM dan mendapatkan beasiswa pendidikan sebagai motivasi penyelesaian studi tepat waktu.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai prestasi akademik mahasiswa pada setiap semester sehingga dapat diketahui permasalahan dalam mencapai prestasi akademik dan penanggulangannya secara dini, selain itu juga perlu peningkatan sosialisasi seleksi PMB jalur PBU untuk meningkatkan jumlah pendaftar dan kompetisi seleksi yang tinggi sehingga proses seleksi jalur PBU menjadi lebih baik.
Kata Kunci: Jalur Penerimaan Mahasiswa Baru, IPK, Masa Studi