
Yogyakarta, 6 Mei 2025 – Acara VUGM Career Days 2025 yang digelar di Graha Sabha Pramana, Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 6-7 Mei, menjadi magnet bagi ribuan pencari kerja dan mahasiswa yang ingin menjelajahi peluang karier. Dalam pantauan tim mahasiswa Magister Manajemen Pendidikan Tinggi (MMPT) UGM yang terdiri dari Fuad Khalis Mahmud (24/540926/PMU/11890), Rachmawati (24/548285/PMU/12072), Baiq Annisa Tira Lestari (24/552699/PMU/12233), dan Dina Julzia (24/552848/PMU/12205), tiga perusahaan menonjol diwawancarai terkait prospek pekerjaan masa depan yang menjanjikan: PT Kubota Indonesia, PT China State Construction Overseas Development Shanghai (Indonesia), dan SatuKerja.id.
Kehadiran ketiga entitas ini mencerminkan spektrum luas lanskap ketenagakerjaan, mulai dari manufaktur pertanian, konstruksi skala besar, hingga transformasi digital dalam proses rekrutmen. Selain memberikan informasi lowongan, ketiganya juga menyampaikan pandangan terkait keterampilan yang dibutuhkan, kesiapan terhadap otomatisasi dan AI, hingga peran penting kurikulum pendidikan tinggi dalam menyiapkan generasi profesional masa depan.
Sebagai produsen mesin pertanian asal Jepang, PT Kubota Indonesia memfokuskan operasi pada pengembangan traktor dan peralatan pertanian inovatif. Sejak berdiri pada 2006, perusahaan ini terus melakukan ekspansi baik di dalam negeri maupun ke pasar internasional. Dalam partisipasi perdananya di Career Days UGM, PT Kubota membuka kesempatan luas untuk lulusan baru SMK dan perguruan tinggi, serta program magang bagi siswa dan mahasiswa. Menariknya, perusahaan ini tidak menuntut sertifikasi khusus karena telah menyiapkan sistem pelatihan internal berbasis prinsip “Kaizen”, yang menekankan perbaikan berkelanjutan dan pembentukan kultur kerja yang adaptif.Meski dunia industri tengah bergerak menuju otomatisasi, PT Kubota menegaskan bahwa manusia tetap menjadi penggerak utama mesin-mesin produksi mereka. Setiap mesin dijalankan oleh satu operator, sehingga kebutuhan tenaga kerja masih tinggi seiring peningkatan produksi dan ekspor, sebagaimana diungkapkan dalam wawancara dengan tim mahasiswa MMPT.
Sementara itu, sejak berdiri di Indonesia pada 2015, PT China State Construction Overseas Development Shanghai (Indonesia) telah terlibat dalam berbagai proyek infrastruktur besar seperti gedung pencakar langit, apartemen, dan fasilitas publik lainnya. Berpartisipasi untuk kedua kalinya di Career Days UGM, perusahaan ini membidik lulusan dari Teknik Sipil, Teknik Mesin, Elektro, dan Arsitektur. Tanpa menuntut sertifikasi tertentu, mereka lebih menekankan pada kemampuan teknis, pengalaman proyek, dan adaptabilitas terhadap lingkungan kerja multinasional. Menurut analisis tim mahasiswa, meski teknologi berkembang pesat, sektor konstruksi masih sangat bergantung pada tenaga manusia. Perwakilan perusahaan menyatakan bahwa otomatisasi tidak akan menggantikan kebutuhan tenaga kerja dalam waktu dekat. Hal ini membuka peluang luas bagi generasi muda untuk turut andil membangun negeri melalui proyek-proyek strategis berskala nasional.
Berbeda dari dua perusahaan lainnya, SatuKerja.id hadir sebagai platform digital yang mempertemukan pencari kerja dengan perusahaan. Sebagai fasilitator karier, SatuKerja.id tidak melakukan rekrutmen langsung, namun menyediakan informasi real-time tentang kebutuhan pasar tenaga kerja. Kehadiran mereka di Career Days bertujuan mengenalkan mahasiswa pada transformasi digital dalam proses rekrutmen, di mana literasi digital dan kemampuan beradaptasi menjadi kunci penting. Hasil observasi tim menunjukkan adanya pergeseran kebutuhan tenaga kerja, dengan sektor manufaktur mulai terdampak otomatisasi, sementara sektor seperti pariwisata masih menyerap banyak tenaga manusia. Dengan pendekatan ini, SatuKerja.id menekankan pentingnya platform digital dalam menyederhanakan proses rekrutmen dan membuka akses yang lebih luas bagi pencari kerja dari berbagai latar belakang.
Kunjungan yang dilakukan tim mahasiswa ke ketiga perusahaan ini menghasilkan wawasan penting bagi pengembangan kurikulum pendidikan tinggi. Salah satu catatan utama adalah perlunya integrasi literasi digital, peningkatan keterampilan adaptif, dan soft skills seperti komunikasi dan problem-solving. Ketiganya menyatakan belum dilibatkan secara langsung dalam penyusunan kurikulum di perguruan tinggi. Namun, kerja sama yang pernah dilakukan oleh PT Kubota Indonesia dengan SMK dan kampus menunjukkan adanya potensi besar dalam menguatkan kolaborasi dunia pendidikan dan industri. Lebih lanjut, ketiga perusahaan menunjukkan respons yang relatif positif terhadap kemajuan teknologi, terutama AI. Meskipun belum menjadi kekhawatiran besar, mereka mengakui perlunya mahasiswa dibekali pemahaman tentang AI dan otomatisasi, agar dapat mengantisipasi perubahan dan menjadikan teknologi sebagai alat bantu produktivitas, bukan ancaman.
Kesimpulan dari analisis yang dilakukan tim ini adalah bahwa kehadiran PT Kubota Indonesia, PT China State Construction, dan SatuKerja.id dalam VUGM Career Days 2025 tidak hanya membuka pintu peluang karir, tetapi juga memberikan gambaran nyata tentang masa depan dunia kerja. Ketiganya mewakili arah baru: teknologi yang bersinergi dengan manusia, keterampilan adaptif sebagai modal utama, serta platform digital sebagai jembatan menuju karir impian. Untuk itu, institusi pendidikan diharapkan dapat lebih terbuka terhadap kolaborasi dengan dunia industri, menyusun kurikulum yang responsif terhadap dinamika pasar, dan membekali mahasiswa dengan kompetensi yang relevan. Dengan sinergi yang tepat antara pendidikan dan dunia kerja, generasi muda Indonesia akan lebih siap, relevan, dan berdaya saing tinggi di tengah perubahan zaman yang kian cepat.
Tags: SDG SDG 4: Pendidikan Berkualitas ; SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi ; SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur ; SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
Penulis : Fuad Khalis Mahmud ; Rachmawati ; Baiq Annisa Tira Lestari ; Dina Julzia
Foto : Dok. Prodi MMPT SPs UGM